Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Lost In Nyarai (Lubuk Alung)

Tepatnya  hari Sabtu tanggal 5 april 2014, kami memutuskan untuk berangkat menuju kawasan air terjun Nyarai. Sehari sebelumnya kami sudah membicarakan keberangkatan ini, adapun teman-teman yang akan bergabung dalam petualangan kali ini adalah: Dani, Risa, Tika, Lukas, Hendra (Saudara Dani) dan yogi. Hanya saja Yogi masih belum bisa dipastikan dikarenakan bakal ada survey salah satu leasing yang menjadi rekanan perusahaan tempat saya dan teman-teman bekerja. Kami masih menunggu keputusan survey ini hingga jam 10 pagi. Setelah mendapatkan kabar masih belum ada kejelasan mengenai survey ini, dengan berat hati kami meninggalkan Yogi dan segera melaju ke lokasi. Memasuki Kawasan Nyarai  Kami menginjakan kaki di Pintu Gerbang Nyarai pada pukul 14.00 WIB. disana kami disambut oleh salah satu petugas yang menyarankan untuk segera bergegas menuju Posko pendaftaran, mengingat 1 jam lagi keberangkatan menuju air terjun Nyarai akan ditutup.  Berpose di Gerbang Wi

Gema Takbir Berkumandang Di Langit Jam Gadang

Allahuakbar.... Allahuakbar... Allahuakbar... Walillah ilham Tak terasa umat islam diseluruh dunia akan segera merayakan hari kemenangan esok hari. Beragam persiapan untuk menyambut hari kemenangan sudah dilakukan. Mulai dari membeli baju dan sepatu lebaran, membuat panganan khas lebaran, mudik dan masih banyak hal lainnya. Kumandang takbir sudah terdengar disetiap belahan dunia yang menandakan hari kemenangan akan datang hanya dengan hitungan jam saja. Moment ini memang moment yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim didunia.  Tidak terkecuali di kampung halaman tercinta Bukittinggi, yang biasanya menjadi tujuan mudik saudara-saudara muslim yang ada di negri rantau. Ngak bakalan heran H-7 sampe dengan H+7 lebaran kota ini bakal sesak dan padat karena dibanjiri oleh pengunjung. Maka sebagai warga asli Bukittinggi yang baik. Pilihan yang pas buat lebaran hanya tidur-tiduran sambil menunggu tamu-tamu yang akan bersilaturahmi kerumah. Daripada harus berhadapan dengan kem

Melepas Lelah Di Pantai Tiku…

S ore menjelang, dengan sedikit kebesaran hati kami harus meninggalkan keindahan Pantai Gandoriah, kami kembali menaiki kendaraan masing-masing dan segera bergegas menuju tempat selanjutnya. Kali ini perjalanan diteruskan menuju pantai Tiku. Letak Pantai Tiku dari Gandoriah tidak begitu jauh, hanya berkisar 30-45 menit, pemandangan disini juga nggak kalah indahnya. lokasi pantai ini terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Nggak seperti di Pantai Gondoria , antusias saya untuk bermain di air laut mulai menurun. Bukan berarti tempat ini tidak bagus, hanya saja kelelahan seharian berada di pantai, membuat saya hanya ingin menikmati pemandangan sambil sesekali duduk dibibir pantai untuk menyaksikan teman-teman dan pengunjung lain yang asyik berlarian saat dikejar ombak. Disatu sisi ada yang menikmati keindahan pantai dengan tidur dibawah pohon Kelapa, dan ada yang hanya duduk-duduk sambil menyantap cemilan di lapak-lapak yang sudah disediakan pedagang yang ad

Pariaman dan Pesona Gondoria :)

Tepatnya hari Sabtu, anak-anak sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk keberangkatan kita di Perjalanan kali ini, mulai dari persiapan snack, minuman dan pendanaan di H-1 menjelang keberangkatan. Sempat juga ada yang risih Karena pada saat itu saya   dan si Bos melakukan survey ke Painan bersama Uni Marni dan bank Denny, dikarenakan jarak yang ditempuh cukup jauh ke Painan, lebih kurang 5 Jam pergi dan 5 jam pulang dari Bukittinggi. Dikhawatirkan saya dan Bos tidak bakal datang dalam acara jalan-jalan ini. Sempat membuat tanda Tanya anak-anak lain, tapi kalo difikir-fikir ya… nggak mungkinlah kalo kita ngak ikut. Daripada melongo menatapi weekend yang berlalu begitu saja, mending kita jalan-jalan, lagian dalam rangka menyambut bulan Puasa yang tinggal dalam hitungan minggu lagi. Sebelum berangkat, seperti biasa kita berkumpul dulu di halaman kantor tercinta. Kali ini kita berangkat hanya dengan menunakan 2 armada, dikarenakan personel kita banyak yang nggak bisa hadir, sebut saj

Syukuran Perpanjangan Kontrak (Pantai Gondoria dan Tiku)

Tiga hari berada di Bandung, masih dalam rangka cuti perpanjangan kontrak kerja, saya sudah disibukkan dengan group BBM kantor yang ngak berhenti-hentinya berbunyi. Masih ingat jelas bahwa di Pagi itu senin tanggal 08 juni 2014 saya berencana pergi mencari oleh-oleh Khas Bandung ke daerah Pasar Baru. Jujur ini pertama kali saya menyusuri kota Bandung dengan angkot, sedikit was-was namun dengan bermodalkan bertanya   ke penjual lontong, akhirnya saya berhasil menuju tempat pusat oleh-oleh itu dengan selamat. Selama perjalanan cukup deg-degan juga, Karena lokasi yang dimaksud sama sekali belum pernah dilihat. Harus berhenti dimana juga bingung. Tapi untungnya ada pasangan suami istri yang sudah cukup berumur menyuruh saya untuk mengikuti beliau saat turun dari angkot. Ternyata tujuan beliau juga sama dengan tujuan saya. Sedikit lega dan sangat berterimakasih, akhirnya ada juga yang nuntun ke jalan yang benar hahaha… Permasalahan ke Pasar barunya udah selesai dengan pertolongan p

Indahnya Panorama Puncak Lawang

Setelah selesai berfoto, bersalaman dan berpamitan kepada pihak panti, dengan sigap kami melangkahkan kaki ke mobil masing-masing dan menuju destinasi selanjutnya yaitu Puncak Lawang. Dari matur ke Puncak Lawang ini tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu 30 menit saja. Buat anda yang suka dengan view Perbukitan dan Danau, disini tempat yang bisa direkomendasikan, karena disini kita bisa melihat view danau maninjau dari ketinggian. Selain itu banyak tempat outbound yang disediakan disini. mulai dari Trampolin untuk si kecil, flying fox, hingga bagi anda yang pengen menguji adrenalin untuk menikmati indahnya alam Maninjau dari atas dengan menggunakan parasut atau yang sering disebut dengan paralayang juga bisa ditemui disini. untuk harga pastinya saya kurang tahu tapi denger-denger kabar Rp. 750.000,- untuk satu kali penerbangan. Saat menginjakan kaki disana pemandangan tersamarkan dengan kehadiran awan yang menutupi kecantikan danau maninjau. Sehingga sejauh mata memandang hanya

29th Anniversary

Tepatnya selasa tanggal 29 Mei 2014, saya dan rekan-rekan kantor merayakan ulang tahun perusahaan kami dengan mengadakan bakti sosial ke panti asuhan. Untungnya saat itu bertepatan dengan tanggal merah memperingati Isra’ Mi’raj, sehingga kita nggak perlu mencari hari kosong untuk melakukan acara bakti sosial ini. perjalanan kita dimulai dengan berkumpul dikantor jam 08.00 pagi. Namanya juga orang Indonesia, pasti ada aja celah untuk molornya. Padahal beberapa dari teman-teman sudah menunggu di depan kantor dari jam 07.30. ada yang ngurus anak dulu lah, ada yang ngurus bapaknya anak-anak dulu, maklum karyawan disini rata-rata Ibu-ibu muda yang memiliki anak kecil. Kalo Ibu-Ibu Mah masih mending, yang kesalnya kita harus ngejemput Zalman, salah satu rekan saya yang paliang sering make jam karet. Jadi kalo berurusan sama bapak 1 anak ini memang harus bersabar hahah... Perjalanan di mulai Jam 09.00 pagi, untungnya semua karyawan Perusahaan ini bisa berpartisipasi di acara ulang

Indahnya Berbagi Di Moment Ulang Tahun Perusahaan

Selama beberapa Bulan terakhir weekend terasa lebih indah dan seru, dikarenakan hampir di setiap weekend saya dan rekan-rekan di Kantor selalu jalan-jalan keliling daerah Sumatera barat, mulai dari Danau Singkarak, maninjau, Danau Kembar   hingga ke Pemandian baik itu air panas yang ada di Batu Sangkar sampai Ke pemandian Malibo anai yang ada dikawasan padang Panjang. Belum lagi keindahan pantai mulai dari Pantai Padang, Pantai Gondoria (pariaman), Carocok (Painan) dan lain sebagainya. Kebayang dong gimana serunya??? Hingga akhirnya sampai kepikiran bagaimana kalo weekend kali ini kita nggak hanya sekedar jalan-jalan, tapi juga diisi dengan acara bakti Sosial ke Panti Asuhan, berhubung di hari selasa Tanggal 27 Mei 2014 perusahaan tempat saya bekerja akan berulang tahun yang ke 29. Untungnya ide-ide yang sempat kami diskusikan bersama ini mendapat respon yang baik bagi teman-teman kantor dan pimpinan perusahan. Sebulan sebelum acara , kami sudah mendiskusikan berapa kisaran dan

Objek WIsata Air Keramat (Kawah Tangkuban Perahu Eps. 3)

Perjalanan masih dilanjutkan, diujung jalan Lukas melihat Plang yang bertuliskan air keramat. Bikin kita jadi penasaran. Seperti apa air keramat yang dimaksud? apa ada varian rasanya kaya strawberry, blueberry duren dll, trus kalo dibasuhkan ke wajah dan tubuh apa bikin fresh kaya iklan minuman isotonic? hahah... makin difikir makin banyak pertanyaan yang berputar di kepala kita. daripada galau dengan pertanyaan tersebut, kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kawasan Air Keramat. Perjalanan dilanjutkan, sedikit ragu untuk meneruskan karena semakin keujung semakin sedikit orang yang kita temui. Namun karena didera oleh rasa penasaran yang memuncak dan nggak bakal tau lagi nantinya kapan bisa balik kekawasan ini, akhirnya kita beranikan diri untuk melanjutkan perjalanan. Perjalanan hanya berkisar 1 KM dari lokasi Pasar wisata Gunung Tangkuban Perahu. Bisa ditempuh dengan jalan kaki 15 – 30 menit saja. Perjalanan nggak bakal membosankan Karena di bagian kiri kita masih

Sesampainya di Tempat Tujuan (Kawah gunung Tangkuban Perahu Eps. 2)

Tak terasa 60 menit perjalanan sudah kami tempuh dan kami sudah berada di Pintu Masuk Kawasan Objek Wisata Tangkuban Perahu. Untuk masuk kelokasi ini kita ngak perlu merogoh kocek yang dalam. Hanya dengan 34.000,-/ orang kita bisa menikmati pemandangan indah dari Kawah Gunung ini. namun sayangnya dikarenakan hari minggu, jalan disekitar tempat wisata ini macet dan nggak beraturan. Namun tetap saja kegalauan di jalan tidak menyurutkan tekad kami untuk melihat view lokasi ini. Setelah kita memarkirkan kendaraan. Kita mulai meniti satu persatu anak tangga, nggak lupa di spot-spot tertentu kita mendokumentasikan   gambar-gambar yang dirasa penting demi menjunjung tinggi suatu keeksissan hahah... disana terdapat 12 kawah gunung   yang membuat mata saya nggak berhenti memandang keindahannya.   Hanya saja tidak semua kawah yang ada disana sempat kami kunjungi. Setelah menikmati pemandangan yang ada kami mencoba melihat buah tangan khas Kota Bandung yang ada disekitaran objek wisata in

2nd Destination (Kawah Gunung Tangkuban Perahu)

Pagi kembali menyapa dengan sejuknya udara yang menusuk ke tulang dan membangunkan saya dipagi Minggu itu. Tanpa terasa ini merupakan hari ke 3 saya berada di Bandung, yang pasti masih banyak objek wisata yang ingin saya kunjungi disini. tapi sisa-sisa keletihan dari perjalanan semalam memang belum habis seutuhnya, dikarenakan setelah pulang dari kawasan Ciwidey kemaren kami masih melanjutkan perjalanan mengeliling kota Bandung di malam hari hingga jam 12 WIB. Namanya juga jalan-jalan, paling ngak tega kalo waktu terbuang percuma dengan hanya tidur-tiduran di kost heheh. Perjalanan kami dipagi ini tidak terlalu terburu- buru. Dikarenakan tempat yang kami tuju hanya 60 menit dari lokasi tempat tinggal kami di Jalan Pajajaran.   Seperti biasa setelah mandi kami menuju tempat sarapan yang letaknya ngak jauh dari kost. Masih dengan formasi yang sama, Lukas yang mengendarai motor dan saya yang menjadi penumpang setianya, kita berangkat menuju tempat sarapan, kali ini saya memilih men

Kawah Putih Bak Negeri di atas Awan (Kawah putih Part III)

Nggak terasa akhirnya kita memasuki daerah Ciwidey, itu berarti sebentar lagi kita akan mendarat dengan sempurna dikawasan Kawah putih, hahah pesawat kali pake acara mendarat :) . Akhirnya saya bisa sampai ditempat yang sudah lama saya ingin kunjungi. Seketika kami melihat ada monument yang bertulisan Kawah Putih tanpa berlama-lama lagi kita langsung menyiapkan smartphone dan bernarsis ria didepan tulisan Kawah Putihnya. Sedikit mengulik tentang objek wisata Kawah Putih, tempat ini berada di ciwidey, Bandung Selatan, terletak diketinggiang 2300 m dpl, hanya saja untuk mencapai spot wisatanya kita harus mengendarai kendaraan khusus yang menuju kesana yaitu ontang anting. Kendaraan ini mirip Oplet yang diisi oleh 13 penumpang. Kalo penumpangnya belum penuh si sopir nggak bakalan mau jalan. Pas kita sampe disana ontang anting kita hanya berisi 5 Orang yaitu saya, Lukas dan 3 orang penumpang lainya, tapi untungnya nggak lama setelah itu akhirnya kendaraan kamipun penuh dan si

Popular Posts

Ondeh Mandeh Rancak Bana

Bermalam Di Kawasan Pemandian Aie Angek Bukik Kili

Pengalaman Booking Hotel Di Kuala Lumpur Menggunakan OYO Rooms

Ngopi Sejenak Di Tepian Toba

Berkunjung Ke Rumah Apung Di Kampung Mandas Taroesan

Setelah Mendaftar Antrian Paspor Online, Apalagi Yang Harus Dilakukan? - Kantor Imigrasi Agam

Banto Royo, Wisata Alam Nan Eksotis Di Agam

Memacu Adrenalin Di Sironjong Ketek

Kawasan Wisata Taman Laut Mandeh- Ini 3 Spot Yang Nggak Boleh Terlewatkan!

Liburan Kejar Tayang (Bengkulu)